Hubungan antara Pola Interaksi Orang Tua-Anak dengan Perilaku Agresif pada Remaja di SMP Negeri 1 Kuta Utara
Abstrak
Perilaku agresif dapat diartikan sebagai perilaku dengan niatan untuk melukai ataupun menyakiti seseorang secara fisik maupun psikis dan berakibat pada kerugian ataupun bahaya bagi orang lainnya. Terdapat berbagai macam bentuk dari perilaku agresif yang dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, misalnya mengejek, mencaci, memaki, membuat kegaduhan, dan berbagai jenis perilaku yang berujung tindakan kekerasan. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara pola interaksi orang tua-anak dengan perilaku agresif pada remaja di SMP Negeri 1 Kuta Utara. Desain penelitian ini yakni analitik dan pendekatan Cross Sectional. Lokasi penelitian yakni di SMP Negeri 1 Kuta Utara. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang dipilih menggunakan metode proportional stratified random sampling. Data diperoleh dari pengisian kuesioner PACHIQ-R dan kuesioner agresivitas oleh responden kemudian data dianalisi dengan analisis univariat dan analisis bivariat mengguanakan Uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian dengan Uji Korelasi Pearson didapatkan bahwa koefisien korelasi antara pola interaksi orang tua-anak dengan perilaku agresif remaja sebesar -0,216 disertai signifikansi yaitu sebesar 0,031 dimana nilai tersebut adalah lebih kecil dari taraf signifikan < 0,05, kekuatan hubungan termasuk lemah dengan nilai korelasi 0,216. Arah hubungan korelasi bersifat negatif (-) yang berarti semakin baik pola interaksi orang tua-anak maka akan menurunkan perilaku agresif remaja.