Hubungan Dermatofitosis dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD Sanjiwani Gianyar

  • Ni Made Tirta Ningsih Universitas Warmadewa
  • Ni Wayan Winiati
  • Sayu Widiawati
Kata Kunci: Dermatophytosis, Diabetes melitus tipe 2

Abstrak

Dermatofitosis merupakan penyakit yang mengenai jaringan yang mengandung zat tanduk, seperti stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan golongan jamur dermatofita. Secara teoritis disebutkan bahwa salah satu faktor predisposisi dermatofitosis ialah Diabetes Melitus (DM). Tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes menyebabkan meningkatnya glukosa kulit yang dapat mengganggu proses imun dan menyuplai energi untuk jamur berkembang, sehingga mudah muncul manifestasi kelainan pada kulit, salah satunya adalah dermatofitosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dermatofitosis dengan DM Tipe 2 di RSUD Sanjiwani Gianyar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan case control di bagian Rekam Medik RSUD Sanjiwani Gianyar. Sampel minimal penelitian ini berjumlah 150 orang yang terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok kasus terdiri dari 75 orang dan kelompok control terdiri dari 75 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Nilai Odd Ratio penelitian ini 3,63 (IK 95% 1,35 - 9,76). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara dermatofitosis dengan DM Tipe 2 yaitu DM Tipe 2 berisiko 3,63 kali lebih tinggi untuk menderita dematofitosis dibandingkan orang tanpa DM Tipe 2 (p = 0,008 (p<0,05)).

Diterbitkan
2022-08-28
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 343 times
PDF downloaded = 1292 times