Gambaran Penyebab Stunting pada Balita 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Susut 1 Bangli
Abstrak
Abstrak
Stunting adalah pertumbuhan tinggi badan balita yang lebih pendek dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi stunting tertinggi ketiga di Asia Tenggara. Kabupaten Bangli adalah daerah dengan prevalensi stunting tertinggi kedua di Provinsi Bali yaitu sebesar 28,4%. Hasil survey di Puskesmas Susut 1 Bangli menunjukan bahwa terdapat 66 balita yang mengalami stunting pada Agustus 2020. Faktor yang diketahui dapat menyebabkan stunting yaitu faktor ibu, faktor anak, faktor pola asuh, dan faktor sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyebab stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Susut 1 Bangli. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Jumlah informan sebanyak 10 informan utama dan 15 informan pendukung. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan dari wawancara mendalam dan observasi, serta data sekunder yang berasal dari dokumen balita. Data dianalisis dengan analisis interaktif dan disajikan dalam bentuk teks naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab yang kemungkinan berhubungan dengan kejadian stunting adalah faktor ibu dan faktor pola asuh. Dari faktor ibu, didapatkan sebagian besar ibu memiliki pendidikan yang rendah. Sedangkan dari faktor pola asuh, pola asuh makan yang kurang baik dilakukan oleh seluruh ibu. Pada penelitian ini tidak ditemukan kelainan pada faktor anak dan sosial ekonomi keluarga. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya stunting adalah pendidikan ibu yang rendah dan pola asuh makan yang kurang baik.
![](/public/statistik.png)
![](/public/pdf.png)