Karakteristik Pasien Diare Anak Umur 2-5 Tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, Denpasar
Abstract
Diare adalah buang air besar dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (empat kali atau lebih) dalam sehari dan dapat disertai dengan perubahan konsistensi feses menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu. Berdasarkan data Riskesdas 2018 kejadian diare pada balita tertinggi di Kota Denpasar yakni sebesar 352 kasus. Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Denpasar tahun 2018, penyakit diare termasuk ke dalam 10 besar penyakit terbanyak dan menempati urutan pertama yaitu dengan 842 kasus. Tiga faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare, yaitu berdasarkan jenis kelamin, status gizi, serta imunisasi campak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 106 orang pasien diare anak umur 2 - 5 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, Denpasar. Analisis data dilakukan secara univariat dengan tabel distribusi proporsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang paling sering terjangkit penyakit diare adalah jenis kelamin laki-laki dengan presentase (54,7%) dibandigkan anak perempuan (45,3%). Presentase berdasarkan status gizinya, anak yang memiliki status gizi baik (46,2%) lebih dominan terjangkit penyakit diare dibandingkan gizi buruk (5.7%), serta berdasarkan riwayat imunisasinya, anak yang sudah mendapatkan imunisasi campak (95,3%) juga bisa terjangkit penyakit diare